tag:blogger.com,1999:blog-74697273081629278962024-03-12T18:30:34.636-07:00ceritanyahaticeritanyahatihttp://www.blogger.com/profile/00184722039413470824noreply@blogger.comBlogger11125tag:blogger.com,1999:blog-7469727308162927896.post-28776326818841037162013-11-02T09:27:00.001-07:002013-11-02T09:30:58.892-07:00Penghulu Bagai Angin Lalu<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Sebenarnya urusan KUA lebih penting
dari urusan yang lainnya, karena kalo ini ngga beres bisa runyam semuanya.
Syarat-syarat nikah pasti sudah banyak yang posting dan bisa di-googling dengan
mudah, cuma saya disini mau cerita pengalaman saya dengan pasangan saat
berurusan dengan KUA dan petugasnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Saya dan suami cuma kasih semua
syarat-syarat ke orang tua dan diurusin sama orang tua dan pak kaum (orang yang
ngurus-ngurus pernikahan di desa). Jadi pas saya dan pasangan pulang sudah
beres dan tinggal daftar ke KUA aja.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Dari semua syarat-syarat yang
dikasih, katanya format fotonya salah. Saya dan pasangan harus foto bareng
(nggak boleh pisah-pisah pake pas foto)di tukang foto yang udah jadi rekanan si
KUA dengan alasan takutnya pasangan yang didaftarin sama aslinya ternyata beda
atau menipu. Tapi ternyata pas ditanyain ke petugas KUA-nya boleh kok pas foto
terpisah dengan ukuran 2x3. Kan yang penting petugas KUA-nya sudah liat wujud
saya dan suami seperti apa, masak iya kita mau nipu atau pake calo buat nikah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Di banner KUA ditulis kepengurusan
administrasi pernikahan mudah dan hanya 15 menit. Ya 15 menit. Tapi faktanya
kita 2 jam nunggu di KUA sampe salah tingkah dengan alasan laptopnya rusak dan
software buat daftarin pernikahannya harus diinstal lagi. Oh my, lama sekali
sampe saya mau ngusulin ke petugas KUA-nya coba diliat sama pasangan saya yang
sarjana komputer, jangan-jangan rusaknya sepele tapi yang reparasi ngga ngerti.
Setelah menunggu, akhirnya petugas dateng, tapi curiga kayak habis kondangan
deh bukan habis benerin laptop. Tapi yasudahlah, yang penting urusan cepet
selesai.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Saya kira ngurus nikah hari Minggu dari H-1 bulan di daerah itu santai. Artinya antrian nikahnya nggak banyak karena
rata-rata kalo di kampung kan nikah hari-hari kerja. Saya sama pasangan sih
pengennya jam 8 nikahnya karena jam ideal banget. Udah gitu undangan udah
dicetak, akad nikah jam 8 dan resepsi jam 11. Tapi ternyata oh ternyata
antriannya sudah numpuk. Udah ada yang ‘booking’ penghulu jam 8 dan jam 9.
Tadaaa, gimana ini? Saya ngga bisa mikir. Akhirnya tersisa jam 10. Udah maksa
penghulu jam 7 tapi mereka nggak mau dengan alasan kepagian dan itu hari Minggu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Akhirnya (unuk sementara)
ditulis dulu jam 10. Tentatif banget sih ini jamnya karena bisa jadi tambah
molor. Soalnya jam 11 di undangan itu udah ngga bisa diganggu gugat, apalagi
kita pake upacara adat yang lama. Tukang rias malah ngusulin akad nikahnya
ganti hari Sabtu malemnya aja. Alamak, undangan udah dicetak masa diubah lagi.
Ribet ah! Untuk sementara ini diterima aja jam 10 dulu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Buat biaya nikah dan KUA, saya
selalu gembar-gembor kalo biayanya cuma 30 ribu rupiah. Itu kenapa nikah tuh
murah. Yang mahal resepsinya ato ngga kalo ada oknum penghulu yang ‘nakal’.
Ngomong-ngomong soal penghulu ‘nakal’, sepupu saya sampai habis sejuta lebih
buat daftar dengan alasan biaya wali (karena dia mualaf dan ayahnya non Islam)
dan biaya nikah. Mahalnyaa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Biaya nikah kali ini 300ribu.
Mahal? Enggak buat saya, tapi ini udah 10 kali lipat dari biaya nikah aslinya.
Kata ibu petugas KUAnya ini sudah biasa, harga standar kalo mau menikah di
rumah. Dia agak canggung pas ngomong gitu, mungkin keder juga sama saya yang
dia tau adalah wartawan, dan calon suami yang juga kerja di media. Saya bayar
aja 300ribu, namun jangan harap akan senang karena uang itu plus uang
‘intervensi’ esok harinya, hahaha.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Iya intervensi ibu saya yang
datang ke KUA sama bapak saya beberapa hari kemudian buat ‘maksa’ si penghulu
mau ubah jam jadi jam 7. Setelah dipaksa, si penghulunya mau tanpa biaya
tambahan (masih tetep 300ribu tapinya) dengan alasan nggak enak sama saya dan
calon suami yang wartawan, takut kenapa-napa (padahal saya juga ngga
ngapa-ngapain, hahaha). Si penghulu juga nggak enak mau minta uang bayaran lagi
(dengan alasan nggak enak dan takut) dan si ibu juga udah berkomitmen nggak
akan ngasih dia ‘tip’ habis nikahin saya ntar. Cukup 300 ribu itu. Tapi si
penghulu mengajukan syarat, kalo ngga tepat jam 7 alias telat, maka dia akan
pergi dulu dan balik lagi buat ijab kabul jam 10. Oke deh pak siap.</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Oya, kata ibu, selama dia
‘intervensi’ di KUA itu si penghulu malah curhat kalo uang 300 ribu itu selain
buat administrasi nikah juga buat beli gula, kopi, teh, sama bayar listrik di
KUA. Bayar listrik? Emang ngga dikasih anggaran sama dinas yg membawahinya? Si
penghulu jadi ngga enak sama ibu (takut diberitain ato ngga dilaporin KPK sama
anaknya kali ya). Mudah-mudahan si penghulu ke depannya bisa sadar ya karena
kalo di kampung selisih 270 ribu itu sangat berharga dan kalo masih tetep
nyatut apalagi lebih mahal, boleh juga tuh kapan-kapan ‘disenggolin’ dikit ke
KPK, hahaha.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">-kaniara-</span></div>
ceritanyahatihttp://www.blogger.com/profile/00184722039413470824noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7469727308162927896.post-47309025674200007372013-11-02T09:08:00.000-07:002013-11-02T09:16:39.510-07:00Jeprat Jepret di Waktu Mepet<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Bagi saya, foto adalah barang
yang tahan lama. Jadi, merogoh kocek agak dalam untuk mendapatkan foto yang bagus
saat pernikahan adalah kepuasan tersendiri. Foto, mungkin suatu hari bisa
menjadi alat peredam penuh kenangan jika kami berantem hebat. Oleh karenanya,
saya sangat selektif untuk memilih vendor foto buat prewedding dan wedding.
Oya, buat saya foto dan make up adalah dua hal yang esensial. Prinsipya, jika
make up kamu nggak begitu bagus, siasatilah dengan vendor foto yang bagus yang
sanggup ‘mencantikkan’ atau ‘menggantengkan’ kamu. Tapi jika make up kamu sudah
bagus, apalagi kelas internasional, maka nggak perlu terlalu bawel buat vendor
yang satu ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Ada beberapa teman yang
menawarkan, namun tentulah kita pilih pilih. Selain cocok di harga dan hasil
foto, ternyata kecocokan jadwal juga diperlukan mengingat lokasi pernikahan
kami yang jauh dan ada beberapa acara yang memakan waktu beberapa hari. Maka
sang fotografer pun harus yang punya waktu fleksibel.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Pilihan kami pun jatuh pada
vendor <a href="http://www.emptybox.co.id/">Empty Box</a> Photo yang isinya ternyata teman-teman suami saya. Buat foto
prewedding kami pilih di Bogor, pertimbangannya adalah simple, biar gampang
dapet lokasi fotonya. Pokoknya yang simple dan nggak berbelit-belit
perizinannya, apalagi kalo sampe harus ngeluarin ID Card sama seragam. Temanya
pun simple, pokoknya yang satu pake baju resmi aja, yang satu konsepnya
jalan-jalan kota.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Saya yang waktu itu lagi ribet
mau dinas luar kota ke Sidoarjo, cuma modal baju sama make up yang simple. Boro-boro
mau mikirin gaya ini itu, nggak sempet. Untung sang fotografer sabar
mengarahkan harus begini harus begitu. Walopun pikiran saya di Sidoarjo (mikirin
hotel yang belum dapet, narsum yang nggak ada bayangannya, sama rental mobil
yang belom jelas), tapi so far ternyata jadinya bagus euy.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Buat lokasi foto ada dua tempat
yaitu di Coffee Pot Café, izinnya gampang karena cukup beli senilai Rp 250.000
maka kita sudah bisa jeprat jepret di dalemnya. Tempatnya juga nyaman, mau ganti
baju ataupun solat gampang. Sementara lokasi kedua di Stasiun Bogor dan
sekitarnya. Konsepnya traveler gitu, pake baju <a href="http://www.trackpacking.com/">Trackpacking</a> sekalian
buat promosi juga, hihihi. Tapi sejauh ini ternyata foto pre wedding itu
melelahkan ya. Padahal ini konsep, make up, sama kostumnya simple. Nggak
kebayang kalo yang harus pake baju pengantin menjuntai-juntai dan make up
tebal, rempong banget pastinya. But overall, thanks Okku dan Ade yang sudah
jadi fotografer kita dan sabar mengarahkan ini itu..</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Berikut beberapa foto-foto prewedding saya..</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-Shj5DTL59fM/UnUg_2_yK1I/AAAAAAAAAH0/Oza1oWqZSEc/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="http://2.bp.blogspot.com/-Shj5DTL59fM/UnUg_2_yK1I/AAAAAAAAAH0/Oza1oWqZSEc/s320/1.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-9k8VZaSP4rM/UnUhAIpTmdI/AAAAAAAAAH4/V57_21Skecc/s1600/2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="http://2.bp.blogspot.com/-9k8VZaSP4rM/UnUhAIpTmdI/AAAAAAAAAH4/V57_21Skecc/s320/2.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-3QUVyTtfvi0/UnUhAK5xfhI/AAAAAAAAAH8/EOVAauMV-ys/s1600/3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-3QUVyTtfvi0/UnUhAK5xfhI/AAAAAAAAAH8/EOVAauMV-ys/s320/3.jpg" width="212" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-31hw31A0kCY/UnUhAy94isI/AAAAAAAAAII/Kr_WxN7QeYA/s1600/4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-31hw31A0kCY/UnUhAy94isI/AAAAAAAAAII/Kr_WxN7QeYA/s320/4.jpg" width="212" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">-kaniara-</span></div>
ceritanyahatihttp://www.blogger.com/profile/00184722039413470824noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7469727308162927896.post-84592911047018032412013-11-02T08:54:00.000-07:002013-11-02T08:54:19.780-07:00Undangan Biru<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Kedengarannya kayak lagu dangdut ya, tapi sudahlah ngga apa-apa. Oya, hari ini jadi kepengen posting blog lagi tentang step pernikahan (walaupun udah empat bulan pernikahan tapi ngga apa-apa lah ya)</span><span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">gara-gara baca tentang Royal Wedding puteri Sultan HB X, hihihi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Undangan nikah biasanya identik
dengan undangan yang mewah dengan kertas mahal dan tulisan berukir tinta emas.
Tapi sebelumnya saya dan pasangan sempat survey harga undangan di percetakan di
daerah rawamangun, ternyata yang bagus (hard cover) dan bertuliskan tinta emas
mahal juga ya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Pasangan saya adalah orang yang
antimainstream, jadilah dia nggak mau undangan nikah yang ‘kaku’. Kita pengen
punya konsep undangan yang ‘kita banget’. Akhirnya kita browsing berbagai jenis
undangan di internet dan menemukan satu konsep undangan yang belum begitu pasaran
di orang-orang. Kami menemukan konsep undangan yang unik di <a href="http://www.icknatia-adv.com/">www.icknatia-adv.com</a>. Di situ ada
berbagai konsep undangan karikatur yang full color. Setelah add bbm si empunya,
Mas Danang, akhirnya kita kontak-kontakan. Ada berbagai tahap yang harus
dilalui. Kamipun mendesain sendiri model, warna, kata-kata, sampai konsep
karikaturnya. Mas Danang pun dengan sabar meladeni kemauan kami. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Selain unik, undangan yang kami
bikin juga cukup murah untuk ukuran undangan nikah. Hitungan per lembarnya
hanya Rp 3.500. karena puas dengan hasil cetakan undangan nikahnya, kami pun
pesan lagi untuk undangan ngunduh mantu. Masih dengan harga yang sama, tapi
kali ini dikasih free onkir dari Mas Danang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-JK1ujZQpEyM/UnUebkmkZWI/AAAAAAAAAHc/LVo54zDAyFw/s1600/luar.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="170" src="http://2.bp.blogspot.com/-JK1ujZQpEyM/UnUebkmkZWI/AAAAAAAAAHc/LVo54zDAyFw/s320/luar.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">desain luar</span></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-0TLAMYdSVq8/UnUfBiprn9I/AAAAAAAAAHk/5b40kYl5Lok/s1600/dalam.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="170" src="http://4.bp.blogspot.com/-0TLAMYdSVq8/UnUfBiprn9I/AAAAAAAAAHk/5b40kYl5Lok/s320/dalam.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">desain dalam</span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Sementara buat bikin label nama,
kita nggak mau ribet dengan bikin lagi di percetakan. Kami ngeprint sendiri
labelnya. Caranya gampang, tinggal beli aja label nama undangan nomer 103 di toko
alat tulis, browsing formatnya di internet, ditulis nama-nama yang diundang,
dan tinggal di-print deh. Tadaaa..nggak perlu repot dan mahal maka sudah jadi
label nama undangannya.oya, ngeprintnya harus telaten dan hati-hati ya biar
hasilnya bagus. Selamat mencoba. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">-kaniara-</span></div>
ceritanyahatihttp://www.blogger.com/profile/00184722039413470824noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7469727308162927896.post-47286947640782732462013-09-01T08:44:00.001-07:002013-11-02T09:18:28.128-07:00Mau Tinggal Di Mana Kita?<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Sibuk mempersiapkan apa saja yang
diperlukan buat hari H pernikahan kadang membuat kita justru lupa sama hal yang
satu ini. Pastikan jangan hamburkan isi tabungan buat pesta yang berlangsung
hanya beberapa jam kalo akhirnya mau terus menerus tinggal di PMI (Pondok
Mertua Indah) atau jadi kontraktor alias pengontrak seumur hidup. Yang pasti sisakan
tabungan buat ngontrak setahun dua tahun atau malah langsung aja DP rumah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Pacar saya pengen kalo udah
menikah tinggal juga bareng adeknya, yang pasti kita membutuhkan hunian dua
kamar donk. Cari kontrakan itu gampang-gampang susah. Ada rumahnya, harganya
ngga cocok karena kemahalan. Ada rumahnya, harga cocok, lingkungan nggak cocok
karena rawan banjir atau kebakaran atau kriminal atau macet. Harga oke,
lingkungan oke, tapi rumahnya cuma satu kamar. Begitulah problemnya tinggal dan nyari kontrakan di
Jakarta. Intinya cari kos-kosan atau kontrakan di Jakarta itu by recomendation atau harus rekomendasi dari orang jadi ngga nyisir daerah satu-satu, kayak mau sensus penduduk.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Saya dan pasangan tadinya pengen
tinggal di apartemen di Pulogadung (karena lokasi tempat kerja saya di
Pulogadung). Pertimbangan tinggal di apartemen adalah aman dan ada pilihan tipe
yang 2BR atau dua kamar tidur. Tapi setelah disurvey teryata selain udah penuh,
apartemennya kumuh dan mirip rumah susun karena kebanyakan orang dan
mikir dua kali buat saya yang punya barang-barang seabrek dan demen menyimpan
‘sampah’. Belum lagi biaya maintenance-nya per bulan
juga mahal euy.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Eh pas di tengah kegalauan dalam
mencari tempat tinggal, tante saya menawarkan kontrakan punya Bu Haji
tetangganya. Nggak gede sih tapi pas lah buat keluarga kecil. Kontrakannya bisa
dibikin dua kamar, cukup gede (lebih tepatnya memanjang) dan ada halaman dan
pagernya (jadi kalo buka pintu nggak langsung jalanan). Lokasinya memang nggak
dekat banget sama kantor, tapi paling nggak kalo naik motor bisa 10 menitan dan
naik kendaraan umum 30-45 menit. Pas juga buat suami saya yang lokasi kerjanya
berlawanan sama saya. Yang pasti saya sudah tahu lingkungannya, aman, bebas
banjir, dan banyak tukang jajanan yang lewat (karena saya suka jajan). Lokasinya juga strategis, ke ITC Cempaka Mas 5 menit pake motor ato bajaj, ke pasar deket tinggal jalan aja, ke Stasiun Senen juga deket, tempat makan di sekitarnya juga banyak. Ditambah lagi banyak sodara di kanan kirinya, jadi berasa hangat aja gitu lingkungannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Jadilah saya dan pasangan memilih
rumah itu. Harganya yang harusnya 12 juta jadi 10,5 juta aja karena ditawar sama tante saya yang temen ngajinya si Bu Haji. Yah cocoklah buat saya dan suami yang masih dalam tahap
menabung buat membeli rumah sendiri di tengah harga property di Jakarta yang semakin melambung tinggi dan nggak logis (jadi curcol). Oya, tips dari saya buat pasangan yang
akan menikah dan tinggal mandiri, urusan rumah atau tempat tiggal jangan
disepelekan. Jadi kalau bisa dapet sebelum acara perkawinan berlangsung, biar
nggak ada beban.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">-kaniara-</span></div>
ceritanyahatihttp://www.blogger.com/profile/00184722039413470824noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7469727308162927896.post-53006438890656612042013-09-01T08:35:00.001-07:002013-09-01T08:35:48.929-07:00Belanja-Belanji Seserahan<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Ini adalah bagian paling
menyenangkan, soalnya saya adalah ratunya jadi bebas memilih sendiri. Tips
membeli seserahan adalah jangan lupa dicatet dulu daftar barang yang harus dibeli apa
saja jadi biar nggak kalap begitu dilepas di tempat belanja. Selain itu juga tanya
teman kanan kiri yang pernah menikah, seserahan apa aja yang biasanya dibeli
jadi biar nggak mubazir. Karena hakikatnya seserahan adalah benda yang berguna
dan dipakai sehari-hari oleh si perempuan ketika sudah menikah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Oya, tips lagi kalo beli seserahan, jangan mentang-mentang kita jadi ratu dan semuanya bebas milih trus jadi aji mumpung alias beli barang-barang yang sekalian mahal. Iya kalo kepake dan cocok, kalo ngga cocok modelnya ato ngga cocok di kulit (kosmetik) pas dipake bisa berabe juga. Kasian juga pasangan kita boncos. Salah-salah malah dikira bukan beli seserahan, tapi malah morotin. Nah loh..</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Biar nggak menumpuk dan bikin
repot belinya, seserahan bisa dicicil kok. Itu yang saya lakukan, nyicil
seserahan. Jadi kalau pas jalan-jalan ke mall bisalah sambil beli sepatunya
dulu, ato tasnya, ato mampir ke counter make up buat beli seserahan. Contohnya, pas jalan-jalan ke Arion, saya mampir ke counter make up trus nemu aja make up buat seserahan. Trus nanti jalan jalan lagi ke ITC Cempaka Mas, nemu lagi lumayan kan buat nambah-nambah. Eh, pas beli souvenir di Pasar Mester Jatinegara juga saya sempet-sempetin muter-muter di pasarnya dan waktu itu nemu beberapa item buat seserahan, lumayan nggak usah ngoyo nyarinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Buat yang muslim, biasanya
seserahan atau malah mas kawin seperangkat alat solat. Saya merekomendasikan buat yang di Jakarta beli mukena dan sajadah di Pasar Mester Jatinegara atau Pasar Tanah Abang. Dua
tempat itu bisa jadi lebih murah daripada beli di ITC. Tapi yang pasti, kita
harus pintar-pintar nawar sama si penjual. Model dan variannya pun bannyak,
mulai dari yang border biasa sampai yang sutra semuanya ada. Tapi ingat, semahal-mahalnya
alat solat, yang penting adalah dipake saat nanti kita sudah menikah. </span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Untuk seserahan, biasanya dihias
dalam kotak seserahan cantik. Waktu itu, seserahan yang saya beli dikelompokkan jadi beberapa jenis, misalnya make up sendiri, sandang sehari-hari sendiri, alat solat sendiri, dll. Untunglah saya dapat ‘warisan’ kotak seserahan
dari saudara-saudara saya. Cukuplah untuk membungkus semua seserahan yang saya
beli. Tapi kalau memang ada yang mau beli kotak seserahan, Pasar Stasiun Cikini
atau (lagi-lagi) Pasar Mester Jatinegara menyediakannya lengkap dari berbagai
model dan harga. Eh, ternyata pas hari H seserahannya nambah, karena ibu mertua beliin sepray buat nambahin seserahan. Lebih beruntungnya lagi, ternyata saudara pacar saya pinter menghias
kotak seserahan. Alhasil, jadilah itu celana dan sepray dalam bentuk burung,
atau handuk jadi boneka beruang. Praktis dan pastinya gratis. Yeah, lucky me, lucky us..</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">-kaniara-</span></div>
ceritanyahatihttp://www.blogger.com/profile/00184722039413470824noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7469727308162927896.post-31942516654602858702013-09-01T08:18:00.000-07:002013-09-01T08:20:45.543-07:00Menghitung Hari<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Memilih hari sebenernya perkara
gampang-gampang susah. Untungnya kita menikah di rumah sendiri (lebih tepatnya
pinjem kebon orang) jadi nggak perlu waiting list cari-cari gedung. Pada
hakiatnya semua hari itu baik, tapi akan lebih baik jika dipilih hari dimana
sanak saudara bisa berkumpul semuanya. Cuma, sebagai orang Jawa si pacar pengen
ada itung-itungan weton. Tapi kalau jatuhnya hari-hari kerja kasian juga saudara-saudara
yang dari luar kota dan bekerja. Apalagi saya juga termasuk pekerja yang susah
libur di kantor karena kerja di kantor yang <i>unpredictable</i>.
Akhirnya kami putuskanlah memilih hari Minggu, tanggal 9 Juni soalnya
berdekatan sama libur panjang atau long wiken.</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Tapi sayangnya tanggal itu
bertabrakan sama anak sekolah yang mau tes kenaikan kelas. Akhirnya diubah lagi
tanggal pernikahan jadi tanggal 23 Juni 2013 dengan alasan anak-anak sekoah
sudah mulai libur. Apalagi banyak saudara yang masih sekolah ditambah lagi
bapak ibunya si pacar yang kerja di sekolah juga, jadi biar nggak ribet. Tanpa
itung-itungan Jawa, bismillah semua hari kan baik..</span><br />
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span>
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span>
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">-kaniara-</span></div>
ceritanyahatihttp://www.blogger.com/profile/00184722039413470824noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7469727308162927896.post-40504405895063296782013-09-01T08:14:00.000-07:002013-09-01T08:17:27.775-07:00The Rings<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Yang ini bukan judul film, tapi
step kita buat memilih cincin. Ini dilakukan sebelum hari lamaran tiba.
Sebelumnya kita liat-liat dulu jenis dan model cincin kawin di toko mas di mall. Waktu itu harga emas masih di atas
Rp500.000. Hmm..lumayan juga sih, tapi yang pasti kita terus memantau harga
emas lewat internet, begitu turun langsung sikat deh itu beli cincin.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Kebingungan melanda saat
menentukan jenis cincin. Kita juga sempat
mikir apa mau cincin yang emas kuning dua duanya, campuran emas putih
dan kuning, atau emas putih. Saya yang pasti pengen dua-duanya emas, tapi si pacar
nggak mau karena dia nggak mau pake emas dengan alasan nggak boleh di agama
Islam apalagi kalau buat solat. Si pacar pengennya cincin buat saya emas, buat
dia perak. Tapi berhubung mikirnya ribet nyari perak dan waktu kita terbatas
(karena dua-duanya kerja di tempat kerja yang waktunya nggak normal) akhirnya
diputuskanlah beli emas dua duanya. Tapi punya si pacar nggak dipake, cuma
dipake buat property foto-foto. Lagian mikirnya juga itung-itung buat investasi,
walaupun pada akhirnya juga nggak akan dijual.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Akhirnya kita (kita adalah
pasangan yang nggak mau ribet) memutuskan untuk beli emas di Mall Arion, karena
deket sama kosan saya. Pas banget waktu itu harga emas turun di angka (kalo
nggak salah inget) Rp 490.000,- per gramnya. Akhirnya saya sama pasangan mampir ke toko emas Menteng. Tokonya cukup recomended kok kalo di Arion, selain rame dikunjungi orang, mas-masnya juga ramah dan telaten milihin cincin buat saya. Ditambah lagi dikasih bonus aqua gelas biar nggak haus.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Saya beli cincin yang couple, langsung
milih yang ada aja modelnya di toko emas, karena kalo pesen ribet lagi nantinya
dan lama. Akhirnya saya menjatuhkan pilihan di satu model cincin emas. Dengan satu buah mata dan dua mata kecil di sisi-sisinya. Simple tapi elegan buat
saya. Tapi sayang buat si pacar ukurannya kegedean, tapi kata dia nggak masalah
soalnya kan cuma buat properti. Kita pun akhirnya memilih cincin itu dengan
berat 9,25 gram dengan total harga Rp 4.550.000 plus bonus
tempat cincinnya dari toko emasnya. Oya satu lagi, kita juga menuliskan nama
kita di balik cincinnya, tulisannya “<b><i>DEWI-AJI</i></b>”. Yah biar kayak di
film-film gitu yang kelihatannya romantis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-cS99w6YGP0o/UiNY2hkiTlI/AAAAAAAAAGI/BkxNuOt9e5E/s1600/IMG-20130831-WA0000.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-cS99w6YGP0o/UiNY2hkiTlI/AAAAAAAAAGI/BkxNuOt9e5E/s320/IMG-20130831-WA0000.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Cincin lamaran plus cincin kawin</span></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-MaooWRCmuA0/UiNZSguRhQI/AAAAAAAAAGQ/orb4iE0r9mQ/s1600/IMG-20130831-WA0001.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-MaooWRCmuA0/UiNZSguRhQI/AAAAAAAAAGQ/orb4iE0r9mQ/s320/IMG-20130831-WA0001.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">"AJI-DEWI"</span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br />-kaniara-</span><br />
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div>
ceritanyahatihttp://www.blogger.com/profile/00184722039413470824noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7469727308162927896.post-29116770191303075862013-08-31T09:24:00.002-07:002013-08-31T09:24:51.227-07:00The Proposal<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Ternyata si pacar sudah punya
planning mau menikah di usia 26 tahun. Pas lah buat kita berdua yang memang
seumuran. Dia ngga terlalu muda dan sayanya nggak terlalu tua. Yah mungkin si
pacar jengah juga dengan kegalauan saya di sosial media, yang suka bikin pantun
propaganda di sosial media biar cepet-cepet dilamar atau status-status galau lainnya, hehehe.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Tapi akhirnya si pacar
memberanikan diri buat melamar saya. Kelegaan juga terasa sama ibu saya yang
ikut-ikutan galau gara-gara anak gadisnya nggak kunjung dilamar pacarnya.
Padahal udah empat tahun pacaran. Terus begitu tanggal lamaran ditentukan, si
ibu heboh bikin acara. Dari masak-masak, pesen kue, sampai ngecat rumah.</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Akhirnya tanggal 23 Februari 2013
si pacar resmi melamar saya. Acara lamarannya sederhana, Cuma dihadiri saudara
dan tetangga dekat rumah. Persiapannya pun (dari sayanya) juga sederhana. Tadinya
mau jahit kebaya dulu buat acara lamarannya, tapi nggak sempet karena sayanya
keburu ketabrak masuk shift malam, lagian mikir juga ribet mau jahit dimana di Jakarta.
Padahal sebelumnya udah rajin hunting bahan sama model kebaya di internet.
Akhirnya pas hari H pake baju kebaya ibu deh. Not bad lah untuk acara di rumah,
sopan lagi. Make up juga ngga sempet ke salon, soalnya nggak tau salon mana
yang bagus di rumah. Alhasil make up sendiri aja. Si pacar pun juga begitu,
pake baju batik koleksinya, nggak sempet nyari-nyari lagi, sibuk. Tapi yang lebih penting acaranya lancar..car..car..</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-IkHH18q0Z5o/UiIYdWZBQmI/AAAAAAAAAF4/OH-xj_vpzsI/s1600/lamaran.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-IkHH18q0Z5o/UiIYdWZBQmI/AAAAAAAAAF4/OH-xj_vpzsI/s320/lamaran.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Akhirnya sah, mengurangi beban kegalauan</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />-<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">kaniara-</span><br /><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div>
ceritanyahatihttp://www.blogger.com/profile/00184722039413470824noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7469727308162927896.post-72507820837475047672013-08-31T09:08:00.000-07:002013-08-31T09:09:12.647-07:00Twenty Something Years Old, Gerbang Kegalauan<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Dulu selalu berpikiran untuk
menikah di usia usia 28 atau 29 tahunan lah. Buat apa menikah cepet-cepet, toh
akhirnya nanti ngurusin dapur, sayang kan udah sekolah tinggi-tinggi. Itu
pikiran jaman dulu. Malah dulu pernah diajak pacar buat menikah umur 25 tahun
tapi nggak mau. Dunia nggak berubah, tapi pendirian dengan cepat berubah.
Setelah empat tahun pacaran dan memasuki umur 25 tahun, kegalauan mulai
melanda. Empat tahun pacaran, mau dibawa kemana?</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Umur sudah semakin tua, orang tua mulai
bertanya-tanya. Apalagi social media, lebih-lebih facebook isinya galeri foto
pernikahan sama bayi-bayi, jadi semakin males untuk membukanya. Bisa jadi ini
kemakan omongan sendiri yang pengen nikah di usia hampir 30 tahun. Haduh..
padahal kalo dihitung-hitung kita sudah makan asam garam dunia perpacaran, dari
mulai long distance sampe akhirnya satu kota.</span><br />
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span>
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">-kaniara-</span></div>
ceritanyahatihttp://www.blogger.com/profile/00184722039413470824noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7469727308162927896.post-16984146499713890092013-08-31T09:02:00.000-07:002013-08-31T09:02:01.710-07:00Cinta Bersemi Lewat Reuni<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Kalo ada yang bertanya, bagaimana kita bertemu, jawabannya adalah cinta bersemi lewat reuni (sekilas kayak judul film tahun 70'an). Begitulah
kami. Hampir tujuh tahun tak bertemu akhirnya menyatu karena reuni SMP. Klise
memang, tapi begitulah adanya. Cinta bersemi dalam dua hati yang kosong,
cailaahh. Tapi yang pasti kita serius menjalani hubungan. Yah walaupun sedikit
terbersit pikiran masih cinta monyet. Tapi toh akhirnya setelah empat tahun
berjalan, jadi juga ketemu di pelaminan, tapi untungnya bukan sebagai tamu tapi sebagai pasangan pengantin :)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">-kaniara-</span></div>
ceritanyahatihttp://www.blogger.com/profile/00184722039413470824noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7469727308162927896.post-54616490720876051942013-08-31T08:43:00.001-07:002013-08-31T08:43:34.827-07:00Prolog<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Okee ini blog yang baru. Sebenarnya bukan baru bikin blognya sih, tapi ini blog lama yang udah lama nggak keurus maka mau dialihfungsikan (ibarat bangunan tua mau dibenerin biar cakep). Rencananya sih mau diisi perihal ke-wedding-wedding-an alias all about wedding karena saya suka banget wedding. Mudah-mudahan bisa konsisten juga, nggak angot-angotan kayak blog yang sebelumnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Bikin blog ini juga sebenernya saran suami. Selain buat mendokumentasikan dan sharing tentang wedding kami, siapa tahu berguna, blog ini juga rencananya mau bahas apapun tentang wedding. Sebenernya pengen suami nulis juga disini, jadi biar berasa romantis kayak pasangan-pasangan lain yang ngeblog bareng dan juga bukan saya penulis tunggalnya. Tapi sayang suami saya nggak bisa nulis yang indah-indah di blog alias tahunya cuma 1 sama 0 alias coding. Tapi tak apalah yang penting dia selalu support saya. Anyway, enjoy this blog yaa..</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">-kaniara-</span></div>
ceritanyahatihttp://www.blogger.com/profile/00184722039413470824noreply@blogger.com0